The Truth Seeker Media

Jumat, 24 Mei 2013

Realita: Pil Merah atau Pil Biru?




"Aku bayangkan bahwa saat ini kau merasa seperti Alice yang jatuh ke dalam
lubang kelinci?" ujar Morpheus.

 "Kira-kira begitu," jawab Neo. 

"Aku bisa melihat di matamu. Wajahmu seperti orang yang menerima apa yang ia lihat
karena ia berharap untuk terjaga. Ironisnya, ini tak jauh dari realitas. Kau
percaya pada takdir Neo?" tanya Morpheus.

 "Tidak," tandas Neo.

 "Kenapa tidak?" Morpheus balik bertanya. 

"Sebab aku tak suka jika aku tak bisa kendalikan hidupku," tegas Neo. 

"Aku paham sekali maksudmu. Aku akan jelaskan kenapa kau ada di sini. Kau ada di sini karena kau tahu sesuatu. Kau tak bisa menjelaskan apa yang kau ketahui itu. Tapi kau merasakannya. Kau merasakannya selama hidup, ada yang tak beres dengan dunia ini. Kau tak tahu apa yang salah tapi itu ada, seperti sesuatu dalam benakmu yang membuatmu gila. Perasaan itulah yang yang membawamu kepadaku. Kau paham ucapanku ini?" pancing Morpheus. 

"Matrix?" tebak Neo. 

"Kau mau tahu apa itu? Matrix ada di mana-mana. Ia ada di sekeliling kita. Bahkan saat ini di ruangan ini. Kau bisa melihatnya jika kau melihat ke jendelamu atau jika kau menyalakan televisimu. Kau bisa merasakannya saat kau pergi bekerja, saat kau pergi ke gereja, saat kau membayar pajak. Itu adalah dunia yang disajikan di depan matamu untuk menutupi realitas", jelas Morpheus.

"Realitas apa?" tanya Neo. 

Morpheus segera menjawab, "Bahwa kau adalah seorang budak. Seperti yang lain, kau lahir dalam keadaan terkekang, lahir dalam penjara yang tak bisa kau cium, rasakan atau sentuh. Sebuah penjara bagi pikiranmu. Sayangnya, tak ada yang bisa ceritakan apa itu Matrix. Kau harus melihatnya sendiri. Inilah kesempatan terakhirmu. Setelah ini kau tak bisa kembali lagi. Kau telan pil biru, ceritanya berakhir, kau bangun di ranjangmu dan percaya apa pun yang mau kau percayai. Kau telan pil merah, kau tinggal di Negeri Ajaib dan aku tunjukkan sejauh mana lubang kelincinya. Ingat, aku hanya menawarkan realitas. Tak lebih dari itu."






Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar