Kita belum juga bertemu. Seperti ada sekat, namun begitu dekat,
sebab kutahu denyut jantungku adalah jantungmu. Begitu mengerjap, begitu
rindu ini berdebu seolah kita dalam sekotak nanar yang berisi mesiu.
Siap untuk meledak, membombardir, memporak-porandakan semua gejala gila
dalam otak. Kita adalah simbiosis. Kita adalah simbiosis. Kitalah
simbiosis itu, Ibu.
Hari ke-23, Bulan Penghujan, Tahun Praduga |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar