The Truth Seeker Media

Senin, 23 Januari 2012

Realita Sm*sh dan 2012!



Sebenarnya males banget ngomongin cowok-cowok ganteng yang satu ini. Selain karena alesan ganteng dan saya kalah ganteng, ya praktis gak ada lagi kelebihan mereka. Pait emang. Tapi tenang, Nardji dari grup Cagur aja dibilang jelek dan segala jenis umpatan lainnya dia tetap merendah. Woles. Apalagi kalo dipuji-puji dibilang ganteng. Hehe. Awalnya mungkin gerakan bawah tanah boy band berasal tidak lain dan tidak bukan dari negeri paman sam. Mohon maaf sebelumnya karena saya memang tidak punya data serta fakta-fakta akurat tentang sejarah musikologi sub boy band ini, mungkin elo-elo yang pake BB, Andorid atau apalah namanya bisa lebih elastis dan fleksibel berseluncur di dunia maya. Ya, begitulah. Pergerakan boy band ternyata buntut dari sikap rebellion, sikap pemberontakan dari anak-anak muda kala itu. Mereka menolak dengan keras anggapan kalo mereka itu gak bisa ngeband. Makanya mereka bikin pakem baru “Boy Band”! Istilah “band” yang ada didalamnya jelas merupakan sebuah identitas. Identitas yang menjadi asal-muasal pemberontakan kaum-kaum metro-urban.
Dulu itu boy band produk-produk keluaran Amerika kayak New Kids on The Block, Backstreet Boys, Boys II Men dan bejibun nama lainnya punya sikap yang sama berontak dari rambut gondrong berantakan, baju-baju dekil, celana compang-camping. Gaya-gaya Axl Rose, Jim Morrison, Joey Ramone, Kurt Cobain sampe gaya Haji Roma Irama pun mereka tolak. Gak banget deh pokoknya! Angin segar bagi para kaum Nabi Luth yang suka sesama jenis. Eksistensi boy band diam-diam ternyata membakar semangat mereka untuk ikut-ikutan eksis. Jadilah mereka hidup berdampingan boy band dan penyuka sesama jenis. Slow but sure pergerakan boy band mulai merambah ke penjuru dunia. Irlandia, Inggris, Taiwan, Korea Selatan sudah merasakannya. PBB mencatat sudah hampir seluruh Negara maju telah kena imbas dari gerakan minoritas ini.
Dan pada 2011 Indonesia masuk ke dalam Guinness World Records karena cepatnya laju pergerakan boy band. Perbandingannya ialah 3 dari 10 musisi pendatang baru adalah boy band. Sm*sh salah satunya. Ya, Sm*sh menjadi pelaku sejarah renasains dunia per-boyband-an di Indonesia. Mereka adalah pionir generasi sekarang, boy band lain membututi pergerakan mereka. Lalu mereka mulai disejajarkan dengan pergerakan-pergerakan bawah tanah lain seperti Vierra, Pee Wee Gaskin, dan yang paling gress Ayu Ting-ting. Sebentar, ini bukan masalah kualitas atau musikalitas kok. Ini masalah pergerakan. Sumpah demi apa pun! Teringat saya akan pergerakan yang sama pada era 90an di Indonesia. Waktu itu muncul Trio Libels, M. E, Cool Colors, FBI, G4UL dan Element (Eh! Yang disebutkan terakhir mungkin saya khilaf). Semuanya memiliki tujuan yang sama yakni berontak dari mainstream kala itu. Publik pun menyambut dengan hangat sekali lagi gerakan boy band kali ini.
Sm*sh dkk menjadi semacam pelepas dahaga bagi mereka-mereka yang mulai bosan dengan Ahmad Dhani, Tora Sudiro atau yang sudah pasti bosan dengan God Bless. Sm*sh diharapkan mampu mendulang sukses hingga go international. Dalam sebuah wawancara dengan media Denny Sakrie seorang pengamat musik ditanya tentang boy band, Sm*sh khususnya, pada tahun 2012. Dengan lugas ia menjawab, “Sm*sh di 2012 habis”. Singkat padat jelas. Tapi entah kenapa saya tidak setuju dengan pendapatnya. Bagi saya Sm*sh akan terus menyebarkan gerakan boy bandnya dan punya penggemarnya sendiri seperti slankers atau oi. Lalu pada tahun 2012 nanti Sm*sh berevolusi menjadi bintang besar. Mereka kelak dekat dengan legenda bintang rock Indonesia Ariel Peterpan yang kemungkinan akan mendapat remisi. Sm*sh pun pada akhirnya ikut-ikutan menjadi rock star. Semua hits singlenya akan meledak di pasaran, nama mereka akan terus dielu-elukan. Kemudian pilihan mereka untuk terus eksis pun hanya ada dua pilihan. Pilihannya ya pilih sendiri……













**Didedikasikan untuk para penggemar Sm*sh di seluruh dunia.
Hahaha!
Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar